Memahami Insyiroh
Insyirah
berarti lapang/melapangkan (legowo - jw) dan akan selalu berhubungan dengan Shudur berarti dada. Insyirah Shudur
artinya Kelapangan/melapangkan dada (perasaan).
Istilah lapang dada, secara
simbolik digunakan Allah SWT untuk menunjuk orang-orang yang kepadanya Ia
berkenan memberi petunjuk atau hidayah, terutama hidayah iman dan Islam. Karena
itu, seperti dituturkan Muhammad Al Ghazali dalam bukunya Khuluq al-Muslim, tak
ada nikmat dan anugerah yang amat besar selain nikmat
bersih hati dan lapang dada.
Allah berfirman, ''Siapa-siapa
yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, maka Dia melapangkan dadanya. Dan siapa-siapa yang
dikehendaki Allah kesesatannya, maka Allah menjadikan dadanya sesak dan
sempit'' (Q. S. 6: 125).
Tanda-tanda Allah memberi
petunjuk kepada seseorang, maka Dadanya akan dilapangkan. Sebuah syarat mutlak
bahwa siapa saja yang lapang dada (insyiroh) niscaya akan selalu mendapat
petunjuk dari Allah, dalam semua urusannya.
Dada yang sesak dan sempit
cenderung dijalan kesesatan.
Kelapangan hati itu di tangan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
namun sebab-sebab untuk mendapatkannya adalah perbuatan dan keinginan hamba.
Firman-Nya “Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah
hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya
(sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah
bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah” (QS.
Az Zumar: 22)
Seperti Nabi Muhammad saw, telah
dilapangkan (Insyirah) dadanya oleh Allah
“
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?. Dan Kami telah menghilangkan
dari padamu bebanmu, yang memberatkan
punggungmu?. (QS. Alam
Nasyrah : 1-3)
* yang
dimaksud dengan dilapangkan dadanya ialah bahwa hati Nabi SAW telah dipenuhi
dengan iman, diterangi dengan cahaya kebajikan dan kebenaran, serta disucikan
dari berbagai kotoran dan dosa-dosa.
Di dalam dada yang lapang dan
hati yang bersih itulah bersemayam iman dan takwa. ''Tempat
takwa itu di sini!'' sabda Nabi Muhammad SAW, sambil menunjuk ke dadanya.
Orang yang bersih hati dan
lapang dada, seperti dikemukakan di atas, tak lain adalah orang-orang yang
mampu menekan secara maksimal kecenderungan-kecenderungan buruk yang ada dalam
dirinya, seperti rasa benci, dengki, iri hati, dan dendam kusumat. Sebaliknya,
ia juga mampu dan berhasil mengembangkan potensi-potensi baik yang ada
dalam dirinya menjadi kualitas-kualitas moral (akhlaq al-karimah) yang nyata
dan aktual dalam kehidupannya.
Hanya orang yang lapang dada
dan bersih hati seperti itu mampu dan sanggup mencintai saudaranya seperti
mencintai dirinya sendiri, seperti dianjurkan oleh Nabi SAW. Juga hanya orang
seperti itu yang dapat merasa senang dan gembira apabila melihat saudaranya
mendapat kebaikan dan anugerah dari Allah SWT.
Orang yang demikian itu pula
yang kelak akan mendapat perlindungan dari Allah SWT. Firman-Nya, ''(Ingatlah)
pada hari di mana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali
orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih dan lapang.'' (Q.S.
26:89).
Makna yang tersiratnya untuk kita
sebagai umatnya, melapangkan dada (Insyirah), adalah membersihkan, membuang
& mensucikan semua isi dada (shudur) yang berupa syak, prasangka,
kekuatiran, penyakit – penyakit hati dan
semua urusan-urusan yang berhubungan dengan perasaan, sebab kapasitas dada
terbatas.
Sedangkan Nabi Musa as,
memohon kepada Allah Ta’ala, agar dadanya dilapangkan (Insyirah). Berkata Musa:
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku
urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
perkataanku. (QS.
Thahaa :25-27)
Berarti jika dada ini lapang, semua
beban jadi ringan. Kesulitan menjadi kemudahan. Semua urusan menjadi mudah
diselesaikan. Semua penyakit mudah disembuhkan. Doa mudah dikabulkan. Rezeki
menjadi lancar. Usaha menjadi berkembang dan maju..
Kesuksesan seseorang diawali dengan sikap
lapang dada menghadapi berbagai tantangan. Orang sempit dada sulit maju karena kekerdilan
dan kepicikan jiwa.
Semoga
kita menjadi orang yang selalu berlapang dada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar